Bitcoin

If you want to donate some bitcoin, I really appreciate.

1PQxB3sTzRx39RbtpYLLY8AR1fRQRyj2sk

Friday, September 25, 2015

Brown Canyon, Mulai Populer di Semarang


Apa yang terlintas dalam pikiran kalian jika mendengar kata “Semarang”? Mungkin kalian akan menjawab lunpia, wingko babat, Lawang Sewu, Simpang Lima, dan sebagainya. Tapi apakah kalian tahu jika akhir-akhir ini di Semarang sedang ramai-ramainya diperbincangkan sebuah tempat wisata baru yang sering disebut Brown Canyon?

Sebuah tempat dimana kita bisa foto-foto asyik dengan pemandangan yang memukau sehingga cocok untuk dipamerkan di instagram atau media sosial lainnya. Banyak sekali mahasiswa atau pelajar yang menggandrungi tempat ini.


Selain pemandangannya yang indah, tempat ini cocok dijadikan untuk menyalurkan hobi seperti fotografi atau travelling. 

Jika bertanya ke warga sekitar dengan menyebut Brown Canyon, mereka tidak tahu dengan sebutan tersebut. Karena sejatinya tempat ini adalah Proyek Galian C.

Sudah lebih dari 10 tahun, di tempat ini ditambang pasir, tanah urug dan batu padas. Sebelum membentuk tebing tebing mirip Grand Canyon, tempat ini sebelumnya adalah bukit, yang setiap hari dalam sekian tahun, setelah diambil materialnya terbentuklah tekstur tebing yang unik. Tebing tebing muncul karena tidak semua bukit menjadi area proyek galian, sehingga di perbatasannya terbentuk tebing tebing tersebut.

Jika hendak ke sini, sebaiknya dilakukan di pagi atau sore hari. Karena selain pemandangannya lebih bagus, banyak sekali debu bertebaran dan tidak ada pohon untuk berteduh. Dan lebih baik hindari datang ke Brown Canyon menggunakan kendaraan beroda empat atau lebih karena jalan untuk melalui Brown Canyon sangat sulit dilakukan menggunakan kendaraan tersebut.

Ada banyak rute untuk bisa sampai ke Brown Canyon, yang paling dekat juga paling sulit kondisi jalannya adalah lewat Jalan Fatmawati (Pedurungan-Semarang Timur) sekitar lima belas menit dari pusat kota. Dari Fatmawati terus menuju selatan dan setelah sampai RSUD Kota Semarang (Ketileng), belok kiri menuju kompleks perumahan di area Klipang.

Setelah sampai Klipang Golf, terus saja melalui jembatan baru, dan di depan ada 2 jembatan besi lagi, terus saja, lalu belok kanan. Sesampai di lokasi ini mulai banyak truk truk pengangkut tanah urug, pasir atau padas hingga lokasi. Lokasi berada 2 km ke arah selatan dengan kondisi jalan yang sangat bergelombang dan berdebu.

Jadi tunggu apa lagi? Kalau di Amerika ada Grand Canyon, di Pangandaran ada Green Canyon. Di Semarang juga ada Brown Canyon kali. Nggak akan rugi kalau sudah kesini, dijamin. Datang dan buktikan sendiri. Jadikan salah satu dari tujuan wisata kalian ya jika datang ke Semarang.


Rute menuju Brown Canyon Semarang

Lokasi Brown Canyon Semarang bisa dijangkau dari berbagai arah. Pengunjung bisa melewati pasar Meteseh via Tembalang, Kedungmundu atau RSUD Klipang.

Rute Brown Canyon dari Semarang timur bisa melewati jalan Fatmawati menuju RSUD Kota Semarang (Ketileng), kemudian mengambil arah kiri (arah perum Klipang) dan menuju lokasi Klipang Golf. Setelah sampai Klipang Golf, lanjutkan dengan melewati jembatan besi. Setelah jembatan besi ketiga (jembatan dengan sungai yang besar) akan ada pertigaan ke arah selatan (belok kanan). Lurus saja kurang lebih 2 KM Anda akan melihat keindahan Brown Canyon Semarang.

Rute Brown Canyon dari arah Batang, Kendal dan Simpang Lima Semarang atau dari arah barat bisa melewati pertigaan "pasar kambing", melewati Mrican, Kedung Mundu, Sambiroto, pertigaan Intan Permai belok kiri (Jl. Elang), kemudian sampai perempatan Pasar Meteseh belok kiri.

Rute Brown Canyon dari arah Solo, Yogya dan Semarang atas bisa melewati Banyumanik, Tembalang, UNDIP dan kemudian menuruni Sigar Bencah sampai perempatan Pasar Meteseh langsung ambil jalan lurus.

Yang perlu dipersiapkan saat menuju Brown Canyon. Karena tempat ini merupakan tempat panambangan bahan material dan masih aktif maka datanglah pada waktu diluar jam kerja, jika terpaksa harus datang disaat jam kerja maka jangan lupa persiapkan masker atau buff sebagai penutup mulut dan kacamata. Karena kondisi jalan pedesaan yang cukup jelek, berdebu dan bergelombang maka gunakanlah sepeda motor yang fleksibel atau jika menyukai tantangan Anda bisa menggunakan sepeda onthel. Tidak disarankan menggunakan mobil mewah apalagi mobil dengan full variasi atau mobil ceper. Sumber

No comments:

Post a Comment